Sambil menunggu pembimbing selesai rapat dengan stafnya kami berdua yang kebetulan satu angkatan Mahasiswa KPMAK namun berbeda semester menyeletuk “Ternyata mau menjadi Master tuh susah ya baru nyadar mb aku sekarang” kemudian jawabku ya sebenarnya tahapan terakhir ini lah yang susah dan bener-bener menguras tenaga, pikiran dan mental kita. Namun jangan patah semangat tantangan dan rintangan harus bisa kita lalui dengan sempurna, karena dengan banyaknya rintangan akan semakin membuat kita kuat dan siap berhadapan dengan kondisi apapun mengingat setelah lulus nanti ada beban tanggung jawab moral yang berat di pundak kita.
Memang perlu pengorbanan dan effort yang luar biasa. Hal ini saya rasakan begitu banyak materiil maupun imateriil yang harus saya korbankan. Sebenarnya ini bukan keluhan tetapi saya lebih menghargai proses bahwa untuk menjadi yang lebih baik memang sangat membutuhkan kesabaran, keuletan dan hal – hal baik lainnya. Alhamdulillah karena saya sudah berkeluarga otomatis suami menjadi motivator yang baik selain kedua orang tua dan mbak-mbakku terkadang kasihan juga jika mendengar suami dah bosen sendirian, tekanan dan beban mental tentunya berbeda jika saya ada di rumah. Bahkan sewaktu pulang liburan kemaren suami spontan ngomong “ baru rumah ini penuh warna biasanya gak pernah ada suara” duh jadi miris banget segitunya. Memang bener-bener ada sesuatu yang hilang jika saya tidak ada dirumah, karena tidak terasa sudah lebih dari 5 tahun kami selalu berdua, gak pernah pisah lama eh sekali pisah sampai berbulan – bulan. Saya rasa itu pengorbanan imateriil yang sulit saya lalui.
Yang kedua walaupun saya tidak mendapat dana dari pemerintah tetapi Alhamdulillah Allah SWT membuka pintu rezeki dari pintu yang lainnya sehingga sampai dengan saat ini saya bisa sangat bangga membiayai kuliah dengan hasil jerih payah saya sendiri dan bantuan suami tentunya serta dana cadangan dari mbak rina…. Itu baru secuil proses yang harus dijalani belum lagi proses akademik yang harus sabar menunggu dosen pembimbing disaat memang kita benar – benar membutuhkan arahan. Oleh karena itu jika ada segelintir orang yang sangat menyepelekan dan tidak menghargai begitu banyak pengorbanan yang telah saya lakukan, keluarga, membuat saya tidak simpati lagi dengan beliau jika itu pejabat, apalagi yang memojok-mojokan saya di depan umum karena masalah tugas belajar saya yang masih menjadi polemik.
Kayaknya ini baru kejadian aneh mana ada pegawai yang mau sekolah biaya sendiri trus pake acara dapat hukuman disiplin lagi 4 bulan alasannya karena gak ada izin, sebenarnya bukan gak ada izin tapi birokrasi didalam yang terlalu banyak prosedur inilah itulah sementara proses akademik sudah mulai berjalan daripada menunggu izin gak kluar kluar bagus waktunya saya pakai untuk menimba ilmu hehe kalo di asuransi istilahnya opportunity cost. Pemerintah daerah belum memprioritaskan untuk pengembangan SDM, makanya beruntung banget seseorang yang dengan lempeng mendapatkan semuanya yang sebenarnya proses itu telah lama saya rencanakan namun tidak Allah izinkan.
Saya yakin ada hikmah besar dibalik semua itu dan saya ingin membuktikan saya bisa walaupun banyak yang berusaha menghalangi namun tidak ada yang bisa menghalangi kehendak Allah…insyaallah saya akan tetap istiqomah dengan niat yang lurus amin semoga Allah selalu memberikan kelancaran dan kemudahan untuk semua langkah saya Amin ya robbal alamin . Terima kasih ya Allah atas nikmat yang telah Engkau berikan selama ini. Figur ibu dan bapak yang selama ini menjadi panutan saya untuk tetap kuat dan tegar menjalani proses selalu memberikan cinta dan doa. Mbak rina yang telah membagi pengalaman kuliah di LN terima kasih ya bimbi telah sabar memotivasi mimi selama ini. Insyaallah mimi segera selesai dan mengurangi beban di pikiran bimbi dan kita bisa berkumpul kembali dan menyusun kembali rencana – rencana tuk capai cita-cita kita…